Jumat, Desember 18, 2009

Profil Taman Syurgaku


Pada tahun 1950-an, potret kehidupan beragama pada masyarakat Narmada dan sekitarnya diwarnai oleh beragam kepercayaan atau agama. Beberapa di antaranya berupa kepercayaan Animisme, Hindu, dan agama Islam. Bagi sebagian komunitas muslim waktu itu, Islam diyakini, difahami, dan diamalkan cendrung pada faham sinkretisme (perpaduan antara doktrin Islam dengan ideology lokal) yang terformulasi dalam faham Wetu Telu. Hal ini sangat mungkin terjadi karena Narmada dan sekitarnya sebagai salah satu basis komunitas Hindu di Lombok bagian barat. Di sisi lain, pembumian Islam di daerah ini belum terlaksana dengan baik dan sempurna.
Realitas empiris ini mendorong para tokoh agama Islam di Narmada untuk membangun dan mendirikan lembaga pendidikan. Lembaga ini berupa Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan Nurul Huda Narmada. Salah satu tokoh agama yang merintis berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan Nurul Huda Narmada adalah TGH. M. Djuani Mukhtar. Madrasah ini dihajatkan untuk memberikan pembelajaran agama Islam kepada masyarakat dan generasi muda. Selain itu juga dihajatkan untuk mengkonstruksi manusia yang unggul secara intelektual, kaya dengan amal serta anggun dalam moral dan kebijakan.
Dinamika madrasah ini terus berkembang seiring dengan respon positif masyarakat terhadap pendidikan. Untuk memenuhi hajat masyarakat terhadap pendidikan terutama pendidikan Islam, maka madrasah ini diperluas tugas dan fungsinya menjadi beberapa lembaga pendidikan di seluruh wilayah Narmada dan sekitarnya yang berupa Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah.
Apabila dilihat dari sisi lain, Desa Tanak Beak adalah salah satu desa IDT (Inpres Desa Tertinggal), belum lagi setiap tahun lebih dari 30 orang anak yang telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) karena permaslahan ekonomi, dan kurangnya kesadaran masyarakat terutama orang tua mereka akan pentingnya pendidikan. Hal inilah yang mendasari pemikiran dan cita-cita para pemuda di Desa Tanak Beak yang dipelopori oleh TGH. M. Djuaini Mukhtar untuk membangun sebuah satuan pendidikan dasar setingkat SLTP untuk menampung anak-anak putus sekolah terutama mereka yang putus sekolah karena terbentur masalah ekonomi.
Dengan semangat Reformasi, berdirilah Madrasah “Tsanawiyah Reformasi” sebagai Cikal Bakal “Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah NW” yang saat itu menjadi kelas jauh dari Madrasah Tsanawiyah NW Putri Narmada, dan di bawah naungan Perguruan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Narmada (YPPPNW Narmada) yang dipimpin oleh TGH. M. Djuaini Mukhtar. Pada tahun 2002, Madrasah Tsanawiyah Reformasi resmi terpisah dari Madrasah Tsanawiyah NW Putri Narmada yang saat itu di pimpin oleh TGH. Hasanain Djuaini, LC dan berdiri sendiri dengan nama “Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah NW” Tanak Beak di bawah pimpinan Ust. Sahnan, S.Ag, dengan Yayasan Darul Hikmah NW Tanak Beak sebagai induk yayasannya yang dipimpin oleh Ust. Khalilurrahman, S.Ag sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOTTO

Belajarlah Dengan Ikhlas
Bekerjalah Dengan Jujur

mana yang duluan, ayam atau telurnya????