Selasa, Oktober 15, 2013

Kenangan TERINDAH kampung Naga

Kampung Naga, 16 Oktober 2013 Kenangan TERINDAH kampung Naga 15 Oktober 2013, Idul Adha. Inilah hari/kali pertama Kami ( Penghuni PP. darul Hikmah NW Tanak Beak ) melakukan solat Id adha di Tempat kami tercinta . Sebelumnya, jika ada kesempatan ritual tahunan ini kami lakukan di tempat masing masing bersama keluarga , kampung halaman tercinta, dan adapun juga dari segelintir Para Laskar Cheng Hoo yang sudah 3 Tiga tahun Belakangan ini melaksanakan Sholat Iedul Fitri/Adha jauh dari Sanak Family/Keluarga. Hari ini juga, menjadi momen Idul Adha pertama bagi dewan Asatizd/zh dan semua Santri/santriwati Pondok Naga tercinta, karna padatnya jadwal /persiapan yang harus diselessaikan bersama untuk mensukseskan Acara Pentas Kreasi dan seni yang mengharuskan Sholat Iedul Adha dipondok dilaksanakan jauh dari Keluarga.. Anyway Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1434 H. para pembaca sekalian. Sejak seminggu sebelum 10 Zulhidjah 1434 H atau 15 Oktober 2013 dalam kalender yang tergantung di dinding rumah dan kamar kami, hari besar ini sudah dibicarakan dalam pertemuan / perkumpulan Para Laskar Cheng Hoo. 10 hari menjelang Idul Adha adalah termasuk hari-hari yang diutamakan untuk melakukan ibadah. Dan 1(satu) hari menjelang perayaan yang dimaksud kami ( Laskar Cheng Hoo ) dikumpulkan oleh bapak Pengasuhan santri PP. Darul Hikmah NW tanak Beak untuk menentukan Petugas Sholat Idul Adha 1434 H, penentuannya menggunakan system undian /Arisan, kami disediakan 5 buah kertas yang sudah di tulis dan dimasukkan kedalam gelas. @ 1 kertas yang bertuliskan “ petugas imam @ 1 Kertas bertuliskan “ petugas Khotib @ sedangkan 3 kertas kosong tanpa tulisan Diantara yang ikut sebagai kandidat petugas Sholat Idul adha 1434 H. Di pondok Naga : 1. Khaeri Aminullah 2. Mustafial Husni 3. Muhammad Zunnurain 4. Sema’un 5. Jurnal Alfarizi Sedangkan bapak pengasuhan santri ( Ustd. ZULKIFLI,S.Sos ) tidak ikut dalam bursa kandidat Petugas dikarnakan beliau sudah ada jadwal sebagai Imam dan Khotib di Masjid Shogir ‘ Nurul Iman “ Tanak Beak Otak Dese Beberapa waktu kemudian akhirnya kami mengambil undian yang sudah disiapkan , kami membuka kertas undian secara bersamaan dan yang keluar nama sebagai petugas adalah 1. Jurnal Al farizi Sebagai Imam Sholat Iedul Adha 1434 H 2. Sema’un Sebagai Khotib Sholat Iedul Adha 1434 H Dikarnakan masih kurangnya Petugas Sholat Ied sebagai Bilal/hadi dan sebagai Pubdoc akhirnya dilakukan undian yang kedua dengan cara Main ABC Dari permainan itu keluarlah nama Haeri Aminullah Sebagai Bilal/Hadi Dan Mustafial Husni Sebagai Pubdoc sedangkan M. Zunnurain Sebagai Juri TAKBIRAN perkonsulat dikarnakan seusai melaksanakan sholat ied di adakan lomba takbiran . Bahkan dalam beberapa paham, kita di sunahkan berpuasa pada dua hari terakhir menjelang Idul Adha. Terutama pada hari Arafah atau satu hari sebelum Idul Adha (mohon dikoreksi jika salah). Puasa pertama pada saat memasuki pondok bisa dikatakan tidak berat bagi santri/santyriwati karna kebersamaan walaupun ini adalah kali pertama bagi mereka jauh dari keluarga . Karena sepanjang waktu di isi dengan Tadarusan 24 jam. Sahur dilakukan sebelum subuh di sekitar pukul 04.00 pagi, dan berbuka pada saat maghrib di pukul 16.15. Sedikit menyinggung masalah waktu ini. Karena selama melaksanakan ibadah puasa ini, , kami merasakan ada yang berubah dengan jam tubuh kami. Biasanya pada pukul 19.00 mata kami masih tegar, sangar, dan menyala-nyala untuk Tadarusan/membaca buku atau beraktivitas. Sekarang ini, dua kelopak mata kami sudah mulai tidak kooperatif. Bawaannya pengen tidur aja.. Hmmmmm waktu memang kadang menjadi sangat aneh. Itulah kenapa ada istilah Jetlag. Akhirnya, sampai juga pada saat Sholat Id. Adha kami Sholat Idul Adhanya pada pukul 06.30 di Gedung Djuaini 1 digunakan seluruhnya untuk Sholat Id (Idul Adha) yang diikuti oleh seluruh santriwan/santriwati PP. Darul Hikmah NW Tanak Beak Narmada Ditempat tempat lain orang-orang beriringan berjalan membawa koran dan sajadah/alas menuju ke lapangan besar atau masjid besar. Sholat berlangsung singkat, khutbah juga tidak memakan waktu lama. Kami sholat dan mendengarkan khutbah selama 45 menit saja. Seusai sholat, kami bersalam-salaman dan mengudap makanan kecil yang disediakan. Bukan gulai atau ketupat opor yang biasanya terhidang di meja makan keluarga kami disana. Tapi mesikpun sederhana, keakraban antar penghuni Pondok Naga sebagai pengganti keluarga dirumah Sebuah perayaan Idul Adha yang sangat sederhana namun mampu menggores ingatan kami, sehingga akan selalu terkenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOTTO

Belajarlah Dengan Ikhlas
Bekerjalah Dengan Jujur

mana yang duluan, ayam atau telurnya????